Salah satu
alasan yang digunakan untuk melawan Bitcoin, termasuk ungkapan Jamie Dimon,
untuk menyerang Bitcoin adalah volatilitasnya yang tinggi. Apakah volatilitas
tinggi itu sangat buruk bagi Bitcoin?
Memang sudah
dari awal bitcoin muncul volatilitas Bitcoin sangat tinggi. Banyak yang senang
dan ada juga yang sedih karena kehilangan dana mereka. Sebenarnya tidak rugi
atau kehilangan dana. Cuman dana mereka hanya berpindah tangan. Contoh “di
tahun 2013/2014 Bitcoin mengalami kenaikan harga hingga 1200 dollar atau dalam
rupiah sekitar 15 juta dan waktu itu mengalami penurunan drastic hingga 200
dollar/2jt rupiah. Ada seseorang yang membeli Bitcoin di harga 15 juta, lalu
harga turun selama tahun tersebut sampai 2015/2016 hingga 2 jt rupiah. Menurut
saya dia tidak rugi jika dia bisa memanagement hal tersebut dengan menahan/hold
Bitcoin hingga sekarang, dan lihat sendiri kan harga bitcoin di tahun ini
kemarin dapat mencapai hampir 5000 dollar. Anda tidak rugi namun cuma berpindah
tangan.”
Oke cukup ya
intermezonya, mari kita masuk ke materi.
Nah disini saya
akan mengurai mengenai volatilitas Bitcoin itu baik atau buruk.
VOLATILITAS
ADALAH KESEMPATAN BAGI PARA PEDAGANG
Bagi para
pedagang harian dan investor jangka pendek bukan pedagang tahunan, volatilitas
Bitcoin memberi kesempatan besar untuk menghasilkan keuntungan. Dengan
memprediksi tren jangka pendek di Bitcoin secara benar, para pedagang tersebut
dapat menghasilkan keuntungan yang besar; jauh lebih banyak daripada investor
yang memiliki strategi buy-and-hold seperti cerita diatas, hold karena keadaan
hehe.
KELAS ASET YANG
SANGAT VOLATILE
Salah satu
alasan mengapa investor tradisional mengabaikan Bitcoin adalah bahwa harganya
yang sering berayun dari satu ekstrem ke ekstrem yang lain. Harganya meningkat
dari sekitar $ 1.000 pada awal tahun ke puncak hingga mencapai $ 5.000 pada
bulan September 2017 (keuntungan +400 persen), dan akhirnya jatuh ke harga
terendah $ 3.000 (-40 persen dari puncaknya). Bahkan hal ini kejadiannya sama
seperti dulu, harga Bitcoin jatuh dari $ 32 menjadi $ 2 di tahun 2011 (turun 94 persen). Ada
periode volatilitas yang rendah, tapi ini jarang terjadi. Bitcoin
bisa disebut emas digital, namun dalam hal volatilitas, Bitcoin memang rajanya.
VOLATILITAS
MEMANG TIDAK BISA DIHINDARI SELAMA MASA PERTUMBUHAN
Bitcoin masih
tergolong sebagai kelas aset yang relatif baru. Meskipun tingkat kesadaran
tentang Bitcoin di antara populasi umum sudah meningkat, hanya sebagian kecil
dari mereka yang memiliki Bitcoin dalam jumlah yang besar.
Terlebih lagi,
investor institusi juga menghindari Bitcoin, mengingat sifatnya yang tidak
diatur dan risiko yang terkait dengannya.
Seiring dengan
adopsi/penggunaan Bitcoin yang terus meningkat dan permintaannya yang
meningkat, harga Bitcoin bisa saja bergerak naik dengan cepat.
Demikian pula,
jika ada berita negatif tentang Bitcoin, seperti rumor Cina yang akan
menghentikan operasi bursa pertukaran kriptocurrency di negaranya, beberapa
pemegang/bagholder Bitcoin mulai menjual Bitcoin dan harganya pun bisa turun
dengan cepat.
Benar kan..
Namun berbeda
lagi jika Bitcoin sudah tersebar luas nantinya, dan banyak orang yang mulai
memegang Bitcoin, Harga Bitcoin bahkan volatilitasnya akan berkurang dan akan
bergerak secara substansial.
0 Komentar:
Post a Comment